Baja paduan adalah sekelompok
baja yang mempunyai kekerasan yang tinggi karena adanya unsur-unsur paduan
selain karbon, biasanya unsur paduan yang ditambahkan adalah unsur-unsur
pembentuk karbida, misalnya Ni, Mn, Ti, Mo, Cr, W, Sn, dan lain-lain. Tujuan
penambahan unsur paduan terutama untuk meningkatkan sifat dari baja tersebut.[6]
Berdasarkan kandungan unsur
paduannya maka baja paduan secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu :
- Baja
paduan rendah, bila unsur paduan selain karbon < 8%
- Baja
paduan tinggi, bila unsur paduan selain karbon diatas 8%
Setiap jenis baja diatas mempunyai perbedaan
sifat, misalnya :
·
Sifat
fisik : - berat
jenis
- titik
cair
- konduktifitas
panas
-
konduktifitas listrik
·
Sifat
mekanik : - kekerasan
- kekuatan
- keuletan
- ketahanan
impact
·
Sifat
teknologi : - mampu las
- mampu
bentuk
- mampu cor
- mampu
mesin
·
Sifat
kimia : - ketahanan korosi
Telah dijelaskan diatas bahwa
unsur-unsur yang terdapat dalam baja paduan sangat mempengaruhi sifat-sifat
baja tersebut. Pengaruh unsur-unsur paduan tersebut misalnya adalah seperti
berikut ini :
·
Mangan
-
Berfungsi
sebagai deoksidan
-
Mengikat
belerang (sulfur = S), sulfur dan besi akan membentuk besi sulfida (FeS) yang
titik cairnya rendah, mengakibatkan timbulnya rapuh panas (hot shortness).
-
Mangan
bereaksi dengan sulfur membentuk mangan sulfida (MnS) yang mempunyai titik cair
tinggi
-
Dapat
menghaluskan perlit, sehingga terjadi peningkatan kekuatan dan ketangguhan
·
Wolfram
-
Menambah
kekerasan dan dapat bertahan pada temperatur tinggi
-
Karena
sifatnya yang keras banyak digunakan untuk tool
steel dan high speed steel.
·
Nikel
-
Meningkatkan
sifat-sifat mekanisme tertentu ductility dan
kemampuan dikeras
-
Tahan
korosi dan asam
-
Pemakaian
kadar nikel yang tinggi menyebabkan turunnya sifat magnit pada baja
-
Memiliki
koefisien yang rendah
·
Molibdenum
-
Menambah
kekerasan dan kekuatan terutama pada temperatur tinggi
-
Menambah
kemampuan untuk dikeraskan
·
Chrom
-
Menaikan
kekuatan tarik dengan sifat plastis yang sangat tinggi
-
Menambah
besar kemampuan untuk dikeraskan
-
Menambah
daya tahan terhadap korosi dan temperatur tinggi
·
Nitrogen
-
Keberadaan
nitrogen harus serendah mungkin (karena mudah terbentuk oksida)
-
Mencegah
pengetsaan (dapat mengikat unsur-unsur impuritis)
·
Fosfor
-
Meningkatkan
kuat tarik dan batas luluh
-
Menurunkan
sifat plastis
-
Keberadaan
fosfor diizinkan 0,05% agar tidak terjadi Fe3P (besi fosfor)
·
Silikon
-
Berfungsi
sebagai oksidan
-
Menambah
kekuatan, elastisitas dengan sifat plastis yang cukup tinggi
-
Menambah
daya tahan terhadap asam pada temperatur tinggi
-
Meningkatkan
daya tahan listrik
·
Sulfur
-
Menurunkan
sifat mekanis dan korosi
-
Menurunkan
keuletan dan mampu las
-
Dapat
dinetralisir/diperbaiki dengan adanya mangan
·
Aluminium
-
Berfungsi
sebagai deoksidan
Aluminium oksida (Al2O3) akan mengambil tempat pada batas butir yang
berfungsi sebagai penghalus butir dan mencegah pertumbuhan butir pada saat
proses pemanasan.
Keren
BalasHapus