Hampir seluruh
perkakas yang kita temukan sehari-hari menggunakan material baja. Material
tersebut digunakan baik sebagai bahan dasar maupun sebagai alat cetak dari
perkakas atau komponen sebuah produk. Kancing baju yang kita pakai misalnya,
meski terbuat dari plastik namun dicetak di dalam loyang baja. Belum lagi
perkakas yang terbuat langsung dari baja, seperti alat pemotong atau rangka
bangunan. Karena itu wajar bila kebutuhan baja di tanah air setiap tahunnya
terbilang besar. Kebutuhan logam baja, baik sebagai tools steel (baja perkakas)
maupun sebagai baja konstruksi setiap tahun sekitar 8 juta ton. Dari angka
tersebut sekitar 100 ribu ton baja digunakan untuk tools steel. Angka itu terus
meningkat sesuai dengan peningkatan sejumlah industri di tanah air.
Selama ini ada
sekitar 15 perusahaan baja baik nasional maupun asing yang melayani kebutuhan
baja dalam negeri untuk kategori tools steel. Untuk cetakan
komponen otomotif misalnya, material cetakan yang diperlukan adalah baja dengan
ketahanan panas di atas 800 derajat celcius. Artinya cetakan tidak memuai atau
mengembang ketika dimasukkan adonan besi panas dengan suhu 800 derajat celsius.
Sementara untuk cetakan bahan adonan dari plastik, material cetakan yang
dibutuhkan adalah logam baja yang tahan panas cukup di atas 200 derajat
celsius. Informasi seperti itu perlu diketahui klien agar mereka bisa mendapatkan
baja sesuai kebutuhan.
Berdasarkan aplikasi umum, baja
yang dijual terdiri dari 4 golongan, yaitu cold work tools steels, hot work tools steels, plastic mould steels,
machinery steels. Dan dari cara pembuatan terdiri dari 3 kelompok yaitu conventional steels, ESR steels, powder
metallurgy steels.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar