Baja adalah paduan besi (Fe)
dengan karbon (C) dimana kandungan karbonnya tidak melebihi 2 %. Kandungan
minimum untuk almunium (Al), Chrom (Cr), Cobalt (Co), Molybdenum (Mo), Nickel
(Ni), Titanium (Ti), Wolfram (W), Vanadium (V), Zircon (Zr) atau unsur lain
tidak dinyatakan. Sedangkan kandungan Sulfur (S) dan Fosfor (P) tidak lebih
dari 0,05%, dan kandungan mangan (Mn),
Silikon (Si), tidak melebihi persentase 1,65%. Besi dan paduannya mencapai 95%
dari produksi logam di seluruh dunia dimana lebih dari setengahnya berupa baja.
Sifat-sifat secara umum dapat dibaca melalui suatu diagram yang disebut diagram
fasa Fe dan C seperti terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini.[6]
Gambar 2.1 Diagram kesetimbangan fasa
Fe-Fe3C[6]
Hal-hal yang penting dari
diagram tersebut adalah :
1. Transformasi alotropi adalah adanya
transformasi dari suatu bentuk susunan atom (sel satuan) kebentuk susunan atom
lain
2. Senyawa logam Fe3C atau sementit
3. Titik eutektoid adalah adanya transformasi
dari salah satu fasa (γ) menjadi dua fasa padatan (α dan Fe3C)
4. Titik eutektik adalah adanya transformasi
dari satu fasa cair menjadi dua fasa padatan γ dan Fe3C (ledeburit).
Baja ini dapat diolah bentuk secara mekanis, yang
mana kemampuan untuk di olah bentuk ini sangat tergantung pada kadar karbonnya.
makin tinggi kadar karbon, maka makin sukar dibentuk.
Titik cair besi murni adalah 1539˚C dan
baja-baja yang bersifat umum titik leburnya antara 1400˚C - 1500˚C. Baja secara
garis besarnya dapat dibagi kedalam dua jenis sesuai dengan komposisinya yaitu
baja karbon dan baja paduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar