Selasa, 08 Desember 2015

Komitmen Organisasional

Komitmen organisasional merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh karyawan yang dapat menimbulkan  perilaku positif dan kuat terhadap organisasi kerja yang dimiliki. Robbins (2003:450) menjelaskan “in term of his or her loyalty to identification with and involment in the organization, Organizational commitment represent an employee’s orientations toward to the organization”. Komitmen pada organisasi merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Robbins (2003:92) juga mendefinisikan komitmen organisasional adalah sejauh mana seorang karyawan memihak kepada suatu organisasi tertentu beserta dengan tujuannya dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Menurut Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi. Sedangkan Mathis dan Jackson dalam Sopiah (2008) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajat dimana karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya.
Richard M. Steers dalam Kuncoro (2003) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Steers dalam Kuncoro (2003) berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan”.
Steers (1995:50) menyatakan terdapat tiga aspek dalam komitmen, tiga aspek komitmen organisasi diuraikan sebagai berikut :
1.                  Identifikasi
Identifikasi berwujud dalam bentuk kepercayaan yang kuat dari karyawan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Identifikasi ini timbul ketika organisasi memasukkan kebutuhan dan keinginan karyawan dalam tujuan organisasi. Karyawan yang memiliki identifikasi dalam organisasi.
2.                  Keterlibatan
Keterlibatan karyawan dalam setiap aktifitas kerja dalam organisasi perlu untuk mendapat perhatian utama, karena dengan adanya keterlibatan karyawan menyebabkan mereka mau dan senang bekerja sama, baik dengan pimpinan atau dengan rekan kerja. Untuk menumbuhkan keterlibatan karyawan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan terutama yang berkaitan dengan karyawan itu sendiri. Proses keterlibatan ini diharapkan dapat menumbuhkan perasaan bahwa mereka diterima sebagai bagian utuh dari organisasi, sehingga pelaksanaan dari hasil keputusan benar-benar dapat dijalankan oleh seluruh karyawan karena mereka ikut andil dalam pengambilan keputusan tersebut.
3.                  Loyalitas
Loyalitas karyawan terhadap organisasi bermakna sebagai kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, hal ini juga dapat diartikan sebagai keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Kesediaan karyawan untuk tetap bekerja dalam organisasi adalah hal penting dalam menunjang komitmen karyawan terhadap organisasi dimana karyawan bekerja. Loyalitas dapat terbentuk apabila karyawan merasakan adanya keamanan dan kepuasan dalam organisasi tempat karyawan bekerja.

Sedangkan menurut Luthans (2009:130) memberikan pendapat bahwa, “Dengan komitmen penuh pada organisasi, berbagai harapan, cita-cita dan kebutuhan para karyawan akan terwujud dan terpenuhi”. Dari beberapa pendapat dari para ahli diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa komitmen organisasional merupakan suatu perwujudan kesetiaan karyawan terhadap organisasi, serta merupakan proses yang berkelanjutan, dimana karyawan memperlihatkan perhatian mereka terhadap organisasi dengan terlibat didalam organisasi, serta peduli terhadap pencapaian tujuan organisasi dan kelangsungan hidup organisasi.
Perasaan bangga dalam memiliki suatu organisasi akan ditunjukkan oleh karyawan yang berkomitmen, dimana dalam organisasi semua karyawan dalam semua departemen memiliki tujuan yang sama dan bersama-sama berusaha mencapai tujuan tersebut. Pencapaian dari tujuan tersebut menghasilkan karyawan berbagi perasaan berkontribusi yang bermanfaat, rasa memiliki, dan berkomitmen pada organisasi (Jaworski dan Kohli, 1993).
Jaworski dan Kohli (1993) berpendapat “the organizational commitment scale items tapped the extent to which business unit's employees were fond of the organization, saw their future tied to that of the organization and were willing to make personal sacrifice for the business unit (e.g., employees often go above and beyond the call of the duty to ensure this business unit’s well-being). Artinya yaitu Item skala komitmen organisasional mencakup sejauh mana karyawan unit bisnis yang menyukai organisasi, melihat masa depan mereka terikat dengan organisasi dan bersedia untuk membuat pengorbanan pribadi untuk unit bisnis (misalnya, karyawan sering bekerja melebihi dan melampaui panggilan tugas untuk memastikan kesejahteraan unit bisnis ini). Berikut item skala untuk komitmen organisasional menurut Jaworski dan Kohli (1993):
1.            Karyawan merasa seolah-olah masa depan mereka berhubungan erat dengan organisasi.
2.            Karyawan akan senang untuk membuat pengorbanan pribadi jika itu penting bagi kesejahteraan unit/bagian.
3.            Ikatan antara organisasi ini dan karyawannya kuat.
4.            Secara umum, karyawan bangga  bekerja untuk unit/bagian bisnis ini.
5.            Karyawan sering melakukan pekerjaan yang melebihi dan melampaui tugasnya untuk memastikan unit/bagian bisnis ini baik.
6.            Orang-orang kami memiliki sedikit komitmen atau tidak ada komitmen untuk unit/bagian bisnis ini.
Jelas bahwa karyawan menyukai unit/bagian bisnis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar