OCB
adalah
perilaku bebas yang bukan bagian dari tugas formal karyawan, namun dapat
meningkatkan fungsi efektif organisasi. Organisasi membutuhkan karyawan yang
dapat melakukan hal lebih dari tugasnya yang dapat menghasilkan kinerja diatas
harapan (Robbins, 2003).
Organ (1988) juga
mendefinisikan OCB yaitu “Individual behavior that is discretionary,
not directly or explicitly formal reward system, and in the aggregate promotes
the effective functioning of the organization”. Dapat diartikan bahwa
perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan langsung atau eksplisit dengan
sistem reward dan secara agregat
meningkatkan fungsi efektif organisasi. Praktek pentingnya OCB yaitu perilaku
tersebut meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dengan berkontribusi
pada transformasi sumber daya, inovatifnes dan adaptasi (Organ, 1988). Perilaku
tersebut tidak hanya perilaku yang sesuai dengan perannya saja (in-role) namun diharapkan dapat
memunculkan perilaku extra-role dari
para individu tersebut, sehingga jalinan kerjasama tim dapat makin solid dan
dapat bekerja secara optimal bagi organisasi (Organ dkk., 2006).
Organ dkk., (2006) juga
menyatakan bahwa pada dasarnya OCB merupakan
perilaku spesifik dimana sama sekali tidak dibutuhkan dalam deskripsi
pekerjaan, tetapi cenderung pada pilihan pribadi setiap karyawan untuk mau atau
tidak melakukannya. Dapat disimpulkan bahwa OCB
merupakan perilaku karyawan untuk melakukan tindakan diluar deskripsi
pekerjaan yang dimilikinya agar organisasi dapat berjalan dengan semestinya dan
lebih baik dan perilaku yang dilakukan tidak diberi penghargaan atau imbalan
secara formal.
Organizational Citizenship Behavior
(OCB) memiliki lima dimensi primer (Organ dkk., 2006), yaitu :
1.
Altruism adalah perilaku karyawan dalam menolong rekan
kerjanya yang mengalami kesulitan dalam situasi yang sedang dihadapi baik mengenai
tugas dalam organisasi maupun masalah pribadi orang lain. Dimensi ini mengarah
pada memberi pertolongan yang bukan merupakan kewajiban yang ditanggungnya.
2.
Courtesy adalah perilaku dalam menjaga hubungan baik dengan rekan kerja agar
terhindar dair masalah-masalah antar karyawan, sehingga orang-orang yang
memiliki courtesy adalah orang yang
menghargai dan memperhatikan orang lain. Dengan adanya courtesy dapat membantu mencegah permasalahan yang terjadi antar
rekan kerja dan memfasilitasi penggunaan waktu secara konstruktif.
3.
Conscientiousness adalah perilaku yang ditunjukkan dengan berusaha
melebihi dari yang
diharapkan perusahaan, dimana perilakus ukarela ini bukan merupakan kewajiban
atau tugas dari karyawan yang bersangkutan. Dimensi ini menjangkau jauh diatas
dan jauh kedepan dair panggilan tugas setiap karyawan.
4.
Sportmanship
merupakan perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang
ideal dalam orgniasai tanpa mengajukan keberatan. Sesorang yang mempunyai
tingkatan yang tinggi dalam sportamanship
akan meningkatkan iklim positif diantara karyawan, serta karyawan akan
lebih sopan dan bekerja sama dengan yang lain sehingga dapat menciptakan
lingkungan kerja yang lebih menyenangkan.
5.
Civic
Virtue adalah perilaku yang mengindikasikan tanggung jawab
pada kehidupan organisasi dimana kecenderungan karyawan akan mengikuti
perubahan dala organisasi, mengambil inisiatif untuk mrekomendasikan bagimana
prosedur dalam organisasi dapat diperbaiki, dan melindungi sumber-sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi. Dimensi ini mengaraha pada tanggung jawab yang
diberikan organisasi kepada seseorang untuk meningkatkan kualitas pada bidang
pekerjaan yang ditekuni.
Berdasarkan
Cohen dan Vidoga (2000) manfaat
OCB bagi organisasi termasuk peningkatan produktivitas kerja tim dan manajemen,
penggunaan yang lebih efektif dan alokasi atas sumber daya, dan peningkatan citra organisasi yang
memungkinkan untuk menarik karyawan berkualitas tinggi baru. Semakin banyak
anggota organisasi yang bersedia untuk menampilkan OCB, semakin efektif
organisasi akan beroperasi dan semakin sukses akan pemenuhan dari tujuan dan
tantangan (Cohen dan Vigoda, 2000).
Manfaat
Organizational Citizenship Behaviour (OCB) yang dikemukakan oleh Organ dkk,.
(2006) yaitu:
1. OCB
dapat meningkatkan produktifitas manajer: Karyawan yang menampilkan perilaku civic virtue akan membantu manajer
mendapatkan saran dan/ umpan nalik yang berharga dari karyawan tersebut untuk
meningkatkan efektivitas unit kerja. Karyawan yang sopan dan menghindari
terjadinya konflik dengan rekan kerja akan menolong manajer terhindar dari
krisis manajemen.
2. OCB dapat
meningkatkan produktifitas rekan kerja: Karyawan yang akan menolong rekan kerja
lain akan mempercepat penyelesaian tugas rekan kerjanya, dan selanjutnya
meningkatkan produktifitas reka tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu,
perilaku membantu yang ditunjukkan karyawan akan menyebarkan best practice ke seluruh unit kerja atau
kelompok.
3. OCB meningkatkan
kemampuan organisasi untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik:
perilaku menolong dapat meningkatkan moril dan kerekatan serta perasaan saling
memiliki diantara anggota, sehingga akan meningkatkan kinerja organisasi dan
membantu organisasi menarik dan mempertahankan karyawan yang baik. Memberi
contoh pada karyawan yang lain denga menampilkan perilaku sportsmanship (misalnya tidak mengeluh karena
permasalahan-permasalahan kecil) akan menimbulkan loyalitas dan komitmen pada
organisasi.
4. OCB
menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen dan organisasi secara
keseluruhan: jika karyawan saling tolong-menolong dalam menyelesaikan masalah
dalam suatu pekerjaan sehingga tidak perlu melibatkan manajer, konsekuensinya
manajer dapat memakai waktunya untuk melakukan tugas lain, seperti membuat
perencanaan. Karyawan yang menampilkan conscientiousness
yang tinggi akan membutuhkan pengawasan minimal dari manajer sehingga
manajer dapat mendelegasikan tanggung jawab yang lebih besar kepada mereka, ini
berarti lebih banyak waktu yang diperoleh manajer untuk melakukan tugas yang
lebih penting. Karyawan yang membantu karyawan baru dalam pelatihan dan melakukan
orientasi kerja akan membantu organisasi mengurangi biaya untuk keperluan
tersebut. Karyawan yang menampilkan perilaku sportsmanship akan sangat menolong manajer dengan tidak
menghabiskan waktu untuk terlalu banyak berurusan dengan keluhan-keluhan karyawan.
5. OCB membantu
mengehemat energy sumber daya langka untuk memelihara fungsi kelompok:
keuntungan dari perilaku menolong adalah meningkatkan semangat, moril (morale), dan kerekatan (cohesiveness) kelompok, sehingga anggota
kelompok (atau manajer) tidak perlu menghabiskan energy dan waktu untuk
pemeliharaan fungsi kelompok. Karyawan yang menampilkan perilaku courtesy terhadap rekan kerja akan
mengurangi konflik dalam kelompok, sehingga waktu yang dihabiskan untuk
menyelesaikan konflik manajamen berkurang.
6. OCB dapat
menjadi sarana efektif untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan kelompok kerja:
menampilkan perilaku civic virtue (seperti
menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam pertemuan di unit kerjanya) akan
membantu koordinasi di antara anggota kelompok, yang akhirnya secara potensial
akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kelompok. Menampilkan perilaku courtesy (misalnya saling memberi
informasi tentang pekerjaan dengan anggota tim lain) akan menghindari munculnya
masalah yang membutuhkan waktu dan tenaga untuk diselesaikan.
7. OCB meningkatkan
stabilitas kinerja organisasi: membantu tugas karyawan yang tidak hadir di
tempat kerja atau mempunyai beban kerja berat akan meningkatkan stabilitas
(dengan cara mengurangi variabilitas) dari kinerja unit kerja. Karyawan yang conscientious cenderung mempertahankan
tingkat kerja yang tinggi secara konsisten, sehingga mengurangi variabilitas
pada kinerja unit kerja.
8. OCB meningkatkan
kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan: karyawan
yang mempunyai hubungan yang dekat dengan pasar akan sukarela memberi informasi
tentang perubahan yang tejadi di lingkungan dan memberi saran tentang bagaimana
merespon perubahan tersebut, sehingga organisasi dapat beradaptasi dengan
cepat. Karyawan yang secar aktif hadir dan berpartisipasi pada
pertemuan-pertemuan di organisasi akan membantu menyebarkan informasi yang
penting dan harus diketahui oleh organisasi. Karyawan yang menampilkan perilaku
conscientiousness (misalnya kesediaan
untuk memikul tanggung jawab baru dan mempelajari keahlian baru) akan
meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar